Sekar=bunga, Jagad=
dunia,
Ornamen motif ini berupa aneka bunga dan
tanaman yang tumbuh di seluruh dunia, tersusun di dalam bentuk-bentuk elips.
Sekar jagad melambangkan luapan
kegembiraan hati serta kebahagiaan. Oleh karena itu pada berbagai kesempatan
acara keluarga, sering dipakai, misal pada pertunangan, wisuda, syukuran, dll.
Pada
acara ijab kabul dipakai orang tua pengantin putri. Melambangkan kegembiraan hati orang tua karena putrinya telah mendapatkan jodoh.
Sekar = flower, Jagad = universe, ornaments that form of various
motifs of these flowers and plants that grow around the world, arrayed
in the shape of an ellipse. Sekar jagad representing the exhilaration
and happiness. Therefore on various occasions family event, is
often used, for example on engagement, graduation, Thanksgiving, etc.
In the event of ijab kabul (Marriage Vow) used by parents of the bride. Symbolizes the
joy of heart because their daughter finally find her soulmate.
PARANG: simbol ketajaman berpikir,
keberanian, kepemimpinan
(Parang: A symbol of the sharpness of thought, courage, leadership)
Motif parang termasuk ragam hias larangan, artinya hanya raja dan
kerabatnya diijinkan memakai. Besar kecilnya motif parang juga menyimbolkan
status sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan. Parang Barong, merupakan parang paling besar,
diatas 20 cm ukuran besarnya garis putih
Misal, para bupati hanya diperkenankan memakai
parang ukuran 4 cm. Sedangkan raja, permaisuri, putra mahkota bebas memakai
ukuran berapa pun. Para putra putri permaisuri diijinkan memakai ukuran 10 cm,
sedangkan para selir raja dibawah ukuran tersebut (8 cm). Motif ini sangat baik dikenakan ksatria karena
menyimbolkan usahanya dalam
mempertahankan negara dari ancaman musuh. Parang pantang dipakai mempelai
ketika prosesi panggih. Konon, rumah tangga mereka akan terus dilanda pertengkaran.
Variety of ornamental motifs including a ban on machetes, meaning that
only the King and his kind were allowed to wear. The parang motifs also symbolises the social status of the wearer in the Kingdom. Parang Barong, is the greatest, above 20 cm size large white line
i.e., the Regent is only allowed to wear size 4 cm parang while the
King, Queen, Crown Prince free to wear any size. The son of Princess
consort permitted wear size 10 cm, while the King's consort under the
size (8 cm). This Motif is very good to wear by knights because it symbolises his
charged in defending the country from the threat of the enemy. Parang should not be worn by bride in the panggih procession. Supposedly, their
household will continue to be beset by bickering.
dikutip dari Ulen Sentalu - Museum Batik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar