Minggu, 02 September 2012

Batik


Batik adalah kain yang secara tradisional dibuat menggunakan teknik pewarnaan, pemberian malam(lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain (wax-resist dyeing).
Batik tradisional Jawa, terutama dari kota Yogyakarta dan Surakarta, mempunyai arti penting yang berakar dari konseptualisasi Jawa akan alam semesta. Warna tradisional batik termasuk nila, cokelat gelap, dan putih, yang mewakili tiga dewa-dewa Hindu utama (Brahmā, Vishnu, and Śiva). Warna batik juga terkait dengan fakta bahwa pewarna alami umumnya tersedia dalam nila dan coklat.
Keunikan batik secara tradisional adalah motif batik tertentu hanya bisa dipakai oleh bangsawan, misal: garis-garis yang lebih luas atau bergelombang garis lebar yang lebih besar ditunjukkan peringkat lebih tinggi. Oleh karena itu, selama upacara adat Jawa motif batik dapat menentukan keturunan Kerajaan seseorang atau status sosial hanya dengan kain yang dikenakan.
Daerah lain di Indonesia memiliki pola-pola unik mereka sendiri yang biasanya mengambil tema dari kehidupan sehari-hari, menggabungkan pola seperti bunga, alam, hewan, cerita rakyat, atau orang-orang. Warna batik pesisir, terutama dari kota-kota pantai utara Jawa biasanya cerah dan menyerap pengaruh dari budaya Jawa, Arab, Cina, dan Belanda.
UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009. Sebagai bagian dari pengakuan UNESCO  bahwa Indonesia melestarikan warisan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar