Senin, 03 September 2012

Makna Dibalik Motif Batik ~ The Meaning Behind Batik Pattern

Sekar Jagad
 
Sekar=bunga, Jagad= dunia,
Ornamen motif ini berupa aneka bunga dan tanaman yang tumbuh di seluruh dunia, tersusun di dalam bentuk-bentuk elips.
Sekar jagad melambangkan luapan kegembiraan hati serta kebahagiaan. Oleh karena itu pada berbagai kesempatan acara keluarga, sering dipakai, misal pada pertunangan, wisuda, syukuran, dll.
Pada acara ijab kabul dipakai orang tua pengantin putri. Melambangkan kegembiraan hati orang tua karena putrinya telah mendapatkan jodoh.

Sekar = flower, Jagad = universe, ornaments that form of various motifs of these flowers and plants that grow around the world, arrayed in the shape of an ellipse. Sekar jagad representing the exhilaration and happiness. Therefore on various occasions family event, is often used, for example on engagement, graduation, Thanksgiving, etc. In the event of ijab kabul (Marriage Vow) used by parents of the bride. Symbolizes the joy of heart because their daughter finally find her soulmate.

PARANG: simbol ketajaman berpikir, keberanian, kepemimpinan
(Parang: A symbol of the sharpness of thought, courage, leadership) 

Motif parang termasuk ragam hias larangan, artinya hanya raja dan kerabatnya diijinkan memakai. Besar kecilnya motif parang juga menyimbolkan status sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan. Parang Barong, merupakan parang paling besar, diatas 20 cm ukuran besarnya garis putih
Misal, para bupati hanya diperkenankan memakai parang ukuran 4 cm. Sedangkan raja, permaisuri, putra mahkota bebas memakai ukuran berapa pun. Para putra putri permaisuri diijinkan memakai ukuran 10 cm, sedangkan para selir raja dibawah ukuran tersebut (8 cm). Motif  ini sangat baik dikenakan ksatria karena menyimbolkan usahanya dalam mempertahankan negara dari ancaman musuh. Parang pantang dipakai mempelai ketika prosesi panggih. Konon, rumah tangga mereka akan terus dilanda pertengkaran.

Variety of ornamental motifs including a ban on machetes, meaning that only the King and his kind were allowed to wear. The parang motifs also symbolises the social status of the wearer in the Kingdom. Parang Barong, is the greatest, above 20 cm size large white line i.e., the Regent is only allowed to wear size 4 cm parang while the King, Queen, Crown Prince free to wear any size. The son of Princess consort permitted wear size 10 cm, while the King's consort under the size (8 cm). This Motif is very good to wear by knights because it symbolises his charged in defending the country from the threat of the enemy. Parang should not be worn by bride in the panggih procession. Supposedly, their household will continue to be beset by bickering.

dikutip dari Ulen Sentalu - Museum Batik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar